Kadang suka iseng menggambar motor chopper, menuangkan ide dalam desain. Seiring berjalannya waktu dengan perkembangan gambar desain akhirnya membuat jadi penasaran untuk menyelesaikan hingga tahap membangun sebuah motor chopper idaman.
Filosofi dari chopper sebenarnya adalah pemberontakan biker pada motor pabrikan yang sudah ada. “Dengan nge-chop di sana sini diharapkan tampilan motor sesuai dengan kepribadian dan ergonomis bagi si biker. Motor chopper memang dibuat untuk mengusung ego empunya.
Dengan berbasis mesin Honda CB four in line 750 CC , aku mencoba untuk mewujudkan impian chopper-ku dengan membuat desain rangka berprinsip form follow function. Rangkanya dibikin ngepas mesin agak menjulang, bergaya American / Scandinavian chopper. Agak susah memang, soalnya mesin four in line cenderung melebar, sedangkan chopper pada umumnya melar memanjang kebelakang. Maunya sih pake mesin Harley, konfigurasi V-nya itu yang bikin gahar. Tapi apa daya kocek tak mampu.
Pada awalnya aku ingin mengaplikasikan rangka rigid, namun setelah dipikir panjang diputuskan untuk urungkan niat.Habisnya kalo disini (Indonesia) jalannya kriting, kalo di Amerika sana berani pake rigid. Lagian motor di-chopp kan buat nyesuain penggunaannya. Hingga pada akhirnya terciptalah rangka motor yang pas dengan mesin, drop seat, dudukan tanki yang menjulang, dan rake centang.
Penggunaan pelek aluminium dengan jeruji yang rapat ukuran ring 21’’ untuk kaki depan dan pelek mobil bekas yang dibuat jeruji dengan lebar tapak 200 ring 16’’ untuk kaki belakang wajib hukumnya. Hal ini yang sering diterapkan pada chopper dan seolah sudah menjadi syarat mutlak. Saluran pembuangan dibuat sebanyak silinder mesin. Menjulur panjang dan nungging dibagian belakang serta dilengkapi dengan flame thrower pada keempat knalpotnya. Biar bisa diajak show off kalo lagi ada event.
Yang istimewa dari motor ini adalah penggunaan per daun pada kaki depan dan belakang. Alasannya adalah hal ini masih jarang diterapkan pada motor pabrikan manapun. Dengan mengandalkan satu set per daun dari Suzuki Carry di klaim beban motor secara keseluruhan dan pengendaranya sudah terakomodir.
Posisi duduk pengendara setinggi 45 Cm dari tanah dengan kedua kaki menjulur kedepan dan aplikasi handlebar dengan rake centang setinggi 100 Cm dari tanah diakui menambah kenyamanan dalam berkendara. Tanki bensin pada awalnya ingin mengaplikasikan model coffin, tapi malah jadi aneh. Waktu lagi digambar sudah kelihatan aneh, di puter - puter nggak matching sama rangkanya. Akhirnya pake model bobber tapi tetap di-chopp sana sini biar ngepas.
Untuk urusan jok kayaknya nggak bisa ditawar, konsepnya emang single seater, utamakan ego. Dengan single seater dan penerapan drop seat memang diakui mampu menambah kesan ceper pada motor. Masih ditambah lagi dengan semangat rebellion ala chopperist sejati mengaplikasikan sadel lobang - lobang berbahan rotan dengan rangka dari kayu. Menyesuaikan sang empunya motor yang sering bikin interior / furniture. Kayaknya juga masih pantes - pantes aja kok, biar semakin kental konsepnya.
Yang bikin gemes pada motor ini adalah pada forward controlnya, baik pada pedal kanan maupun kiri serta kick starternya menggunakan pijakan model pedal sepeda. Tak terlihat adanya tuas rem maupun tuas gigi persneling pada forward control. Begitu pula pada handlebar tampak polos tanpa tuas rem dan tuas kopling. Ya seperti ini ini kalo nurutin ego. Untuk bagian ini menggunaan master rem mobil untuk mengaplikasikan kerja rem depan dan belakang.